Memberi Ilmu kepada Anak dalam Islam - My Newspro

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Rabu, 18 Februari 2015

Memberi Ilmu kepada Anak dalam Islam

Kita takkan ada di dunia ini tanpa mereka. Mereka yang sudah membesarkan kita, merawat kita, melindungi kita serta memberikan kasih sayang yang tak ternilai oleh apapun. Yang takkan hilang ditelan masa. Yang tanpa pamrih mendidik kita, mengajari kita tentang segala hal. Sungguh teramat berartinya kehadiran mereka. Tapi setelah kita beranjak dewasa, apakah kita akan melupakan jasa mereka begitu saja?




Melihat pada orangtua seakan melihat pada diri sendiri di masa mendatang. “Lihatlah pada ayah ibu, begitulah diri anda di masa mendatang”. Jika anda tumbuh besar dalam sebuah keluarga biasa, jika ayah ibu masih ada, tak peduli apakah anda ada atau tidak tinggal bersama mereka.



Jika suatu hari, anda menemukan dapur ibu tidak sebersih dulunya lagi


Jika suatu hari, anda menemukan peralatan makan di rumah tidak dicuci sebersih dulu lagi

Jika suatu hari, anda menemukan kuali ibu tidak sekilap dulu lagi

Jika suatu hari, anda menemukan tanaman ayah mulai tidak terawat



Jika suatu hari, anda menemukan lantai rumah dan lemari sering berdebu

Jika suatu hari, anda menemukan sayur masakan ibu terlalu asin dan sulit dimakan

Jika suatu hari, anda menemukan ayah ibu sering lupa mematikan gas


Jika suatu hari, anda menemukan kebiasaan ayah ibu mulai berubah, seperti tidak lagi mandi setiap harinya



Jika suatu hari, anda menemukan ayah ibu tidak lagi suka makan sayur renyah

Jika suatu hari, anda menemukan ayah ibu suka makan sayur yang direbus sampai lembek

Jika suatu hari, anda menemukan ayah ibu suka makan bubur

Jika suatu hari, anda menemukan ayah ibu menyeberangi jalan dengan lambat



Jika suatu hari, anda menemukan ayah ibu makan sambil batuk-batuk tiada henti, jangan salah sangka kalau mereka sedang terkena flu (itu adalah gejala penuaan saraf telan)

Jika suatu hari, anda menemukan mereka tidak suka bepergian lagi ...




Jika hari itu sudah tiba, berarti anda harus sadar kalau ayah ibu sudah tua, organ tubuh mereka sudah merosot dan butuh perawatan orang, jika anda tidak bisa merawat mereka, carilah orang untuk merawat mereka, jangan lupa untuk selalu mengunjungi dan menemani mereka, jangan biarkan mereka memiliki perasaan telah dilupakan dan dibuang.



Setiap orang bisa menjadi tua, hanya saja ayah ibu lebih dulu menua daripada anda, anda harus berpikir apa yang anda inginkan anak anda perbuat ketika anda tua nanti, dengan demikian baru anda akan merawat mereka dengan sabar tanpa keluh kesah. Ketika ayah ibu tidak lagi sanggup mengurus diri sendiri, sebagai anak harus sadar, mungkin mereka akan buang air tanpa sengaja, mungkin mereka akan berbuat salah dalam banyak hal



Jika kamar terasa bau, mungkin mereka sendiri tidak menciumnya, jadi jangan mengeluhkan mereka kotor atau bau, sebagai anak seharusnya membantu kebersihan mereka, serta selalu menjaga “harga diri” mereka




Jika mereka tidak lagi suka mandi, luangkan waktu untuk memandikan mereka, sebab kalau mereka mandi sendiri juga tidak akan bersih.



Ketika anda sedang menikmati makanan, sediakan satu mangkuk kecil berisi makanan yang mudah dikunyah untuk ayah ibu, sebab bukan mereka tidak suka makan, hanya saja gigi mereka tidak sanggup lagi mengunyah



Sejak anda lahir, ayah ibu menyusui dan menggantikan popok, ketika anda sakit, mereka tidak tidur untuk merawat anda, mereka mengajarkan anda untuk menjalani kehidupan, menyekolahkan dan memberi les, memberikan kesenangan hidup, perhatian dan kasih sayang mereka tidak pernah berhenti barang sedetik pun



Jika suatu hari, mereka benar-benar tidak mampu bergerak lagi, bukankah anda pantas merawat mereka sebagaimana dulu mereka merawat anda?




Sebagai anak orang harus selalu ingat, ketika anda melihat ayah ibu, itu berarti anda sedang melihat pada diri anda sendiri di masa mendatang, berbaktilah segera!



Jika suatu hari, anda sudah tua seperti mereka, bagaimana harapan anda untuk menjalani masa tua anda?



Anda sekarang ini, apakah anda masih lajang atau sudah berkeluarga dengan bahagia?



Apakah anda pernah memberi perhatian pada ayah ibu anda?




Jangan seperti kata pepatah: pohon ingin diam, tetapi angin terus berhembus, anak ingin berbakti, tetapi orangtua sudah tiada, berapa lama lagi ayah ibu anda dapat menunggu?



Jika kalian jauh dari orang tua, sekaranglah saatnya, kunjungilah segera orang tuamu.



Cobalah kalian pikirkan lagi, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi.



Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.






Kalo berbicara tentang ayah dan ibu, hari ini sebenarnya aku lagi kangen sama mereka.

Semoga mereka tenang di alam sana... di surga.





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here