Pernahkah kalian menyadari, bahwa di dalam perbedaan, itu sesungguhnya terdapat keindahan. Apa tujuan kalian ketika kalian mengunjungi suatu tempat? Kenapa kalian berkunjung ke tempat itu? Jawabannya satu, karena disana terdapat perbedaan, dari mulai berbeda suasana, berbeda kebudayaan, dan yang paling diburu adalah perbedaan dalam hal kuliner. Bukankah begitu?
Kali ini, saya ingin kembali bercerita, tentang betapa indahnya perbedaan. Coba kalian renungi, dan semoga bermanfaat.
*****
Ada seorang kakek yang tinggal di desa terpencil, ia memiliki seorang anak yang telah pindah ke kota dan menetap disana. Belum pernah sekali pun si kakek mengunjungi kota tempat anaknya tinggal. Pada akhir tahun, sang anak mengundang ayahnya yang telah tua itu untuk berkunjung ke rumahnya. Anaknya berpikir tentu sangat menyenangkan apabila dapat merayakan tahun baru bersama ayahnya itu.
Kakek merasa gembira setibanya di kota tempat tinggal anaknya, disana banyak hal baru yang belum pernah dilihatnya seumur hidupnya, berbagai pertunjukan menarik dan bangunan-bangunan megah terdapat di kota. Suatu hari sang kakek berjalan-jalan sendirian ke luar rumah, tiba-tiba ia mendengar bunyi yang amat tidak menyenangkan, amat sumbang menurutnya. Ia pun mencari sumber bunyi tersebut, ternyata suara itu berasal dari seorang anak yang sedang belajar memainkan alat musik biola. Kakek pun berpikir bahwa itu alat musik terburuk yang pernah ada, “Aku tidak mau lagi mendengar alat musik itu”, gerutunya.
Beberapa hari kemudian ia berjalan-jalan bersama anaknya. Mereka pergi untuk menikmati Festival Tahun Baru di pusat kota. Datanglah seorang artis dengan biolanya untuk menampilkan pertunjukan. Anaknya mengajak ia menonton, kakek pun menjadi tidak senang melihat hal tersebut. Namun ketika artis itu menggesek biolanya, nada-nada lembut dan indahlah yang terdengar. Kakek pun menjadi heran. Ia pun berpikir lagi, “oh rupanya aku telah salah menilai, bukan biolanya yang buruk, melainkan cara memainkannyalah yang menentukan.” Kakek pun memejamkan matanya menikmati alunan biola tersebut. Pertunjukan pun berakhir, tak lama terdengar suara sangat mengagumkan. Ia pun membuka matanya, tampaklah sekelompok pemain musik dengan alat musiknya masing-masing. Ada biola, gitar, piano dan lainnya yang dimainkan dengan ahlinya sehingga mengalun dengan sangat syahdu dan harmonis. “Oh, inilah suara terindah yang pernah saya dengar”, ucap sang kakek.
*****
Nah, seperti sekelompok pemain musik tadi. Mereka menyatukan semua perbedaan suara alat musik ke dalam alunan nada yang indah. Pernahkah kalian membayangkan, dunia ini tanpa musik? Sebagian besar penduduk planet Bumi ini hampir menyukai musik. Dan apa jadinya jika musik dihasilkan dari satu macam alat musik saja? Apa jadinya suara gitar jika hanya terdiri dari satu macam senar saja? Bukankah karena adanya perbedaan itu maka kita bisa menikmati keindahannya.
Sama seperti Agama yang terdapat di tanah air kita tercinta ini. Sesungguhnya semuanya adalah baik sekali. Tapi terkadang, ada saja kebencian yang tercipta, ada saja masalah yang timbul diantara mereka.
Akhirilah kebencian, dan tanpa memandang perbedaan marilah kita semua bergandengan tangan, saling membantu dalam keharmonisan. Bukankah dengan begitu hidup ini akan menjadi jauh lebih indah?
Negeri ini yang dihuni oleh 237,55 juta penduduk adalah terdiri dari ribuan pulau, ratusan suku bangsa dengan bahasa dan adat istiadat serta latar belakang sejarah yang berbeda. Di negeri ini pula terdapat keberagaman agama sebagai keyakinan yang dipegang teguh para penghuninya. Begitu banyak fakta adanya perbedaan di negeri ini yang harus ditata dan dikelola dengan sebaik-baiknya sehingga dapat menjadi simponi merdu yang enak didengar.
Berbagai macam tradisi.. untuk mencapai kedamaian dan kebahagiaan.
Bhineka Tunggal Ika...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar